Karolin-Gidot Dinilai Paling Mampu Majukan Kalbar
Survei yang dilakukan Forum Akademisi IT (Fait) menyatakan, pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur Margret Natasa-Suryadman Gidot dianggap paling mampu memajukan Kalimantan Barat.
Ini diketahui dari persetase tentang hal ini yang mencapai 45,25 persen untuk Karolin-Gidot, sementara untuk hal yang sama Sutarmidji–Ria Norsan meraih angka 40,33 persen.
Direktur Fait, Hotland Sitorus, dalam jumpa pers Sabtu (16/6/18) malam di Pontianak, mengatakan, kesimpulan tersebut, yang diketahui dari survei yang mereka lakukan secara tatap muka sejak 1 hingga 6 Juni 2018.
Di bidang pemerintahan yang bersih, Karolin–Gidot dinilai paling berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan anti korupsi dengan angka 42,75 persen, diikuti Sutarmidji–Ria Norsan 40,50 persen.
Hotland mengatakan, temuan paling ditunggu terkait elektabilitas pasangan calon, dilakukan dua system yakni sistem terbuka dan sistem tertutup.
Karol-Gidot memuncaki angka untuk system terbuka sebesar 45,0 persen, sementara Sutarmidji-Ria Norsan 41,33 persen.
Pada sistem tertutup, lagi-lagi Karolin-Gidot paling banyak meraup suara dengan 45,75 persen, sementara Sutarmidji–Ria Norsan 42,58 persen.
Dari aspek gender responden, 44,93 persen laki-laki memilih Karolin–Gidot, dan 41,01 persen memilih Sutarmidji–Ria Norsan. Untuk kalangan perempuan, 46,6 persen memilih Karolin- Gidot dan 44,22 persen Sutarmidji–Ria Norsan.
Hotland memaparkan, metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang tersebar di 14 Kabupaten/Kota secara proporsional. Karakteristik responden telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar sebagai pemilih. (*)
Ini diketahui dari persetase tentang hal ini yang mencapai 45,25 persen untuk Karolin-Gidot, sementara untuk hal yang sama Sutarmidji–Ria Norsan meraih angka 40,33 persen.
Direktur Fait, Hotland Sitorus, dalam jumpa pers Sabtu (16/6/18) malam di Pontianak, mengatakan, kesimpulan tersebut, yang diketahui dari survei yang mereka lakukan secara tatap muka sejak 1 hingga 6 Juni 2018.
Di bidang pemerintahan yang bersih, Karolin–Gidot dinilai paling berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan anti korupsi dengan angka 42,75 persen, diikuti Sutarmidji–Ria Norsan 40,50 persen.
Hotland mengatakan, temuan paling ditunggu terkait elektabilitas pasangan calon, dilakukan dua system yakni sistem terbuka dan sistem tertutup.
Karol-Gidot memuncaki angka untuk system terbuka sebesar 45,0 persen, sementara Sutarmidji-Ria Norsan 41,33 persen.
Pada sistem tertutup, lagi-lagi Karolin-Gidot paling banyak meraup suara dengan 45,75 persen, sementara Sutarmidji–Ria Norsan 42,58 persen.
Dari aspek gender responden, 44,93 persen laki-laki memilih Karolin–Gidot, dan 41,01 persen memilih Sutarmidji–Ria Norsan. Untuk kalangan perempuan, 46,6 persen memilih Karolin- Gidot dan 44,22 persen Sutarmidji–Ria Norsan.
Hotland memaparkan, metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang tersebar di 14 Kabupaten/Kota secara proporsional. Karakteristik responden telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar sebagai pemilih. (*)
No comments