Kalbar Perlu Gubernur yang Punya Jaringan Kuat di Pusat
Gubernur Kalimantan Barat dua periode, Cornelis menyatakan,
Kalimantan Barat memerlukan gubernur yang memiliki jaringan kuat di
pemerintahan pusat agar bisa melanjutkan berbagai program pembangunan yang
telah dilakukannya bersama Cristiandy Sanjaya selama 10 tahun terakhir.
"Ke depan kita memerlukan gubernur yang memiliki jaringan
kuat di tingkat pusat, karena pemegang keputusan dan anggaran pembangunan
berada di pusat," kata Cornelis saat menghadiri kegiatan silahturahmi
bersama masyarakat Tiong Hua Kalbar di Pontianak, Jumat (22/6/18) malam.
Menurut Cornelis, jika selama ini dirinya tidak memiliki jaringan
yang kuat di pusat, tentu tidak mungkin Jembatan Pak Kasih di Tayan bisa
dibangun, tidak mungkin jalan Trans Kalimantan di Kalbar bisa dibangun, tidak
mungkin PLN Entikong, Aruk dan Badau
bisa terbangun.
"Belum lagi pembangunan lainnya yang dibiayai oleh pusat,
cukup banyak yang sudah dibangun di Kalbar. Itu membuktikan bahwa selama ini
pemprov Kalbar memiliki jalinan kerjasama yang baik dengan pemerintah pusat,
sehingga ini harus terus dilanjutkan," tuturnya.
Dirinya mengakui, selama menjadi pemimpin pemerintahan di Kalbar,
dirinya bersama Christiandy memang masih belum bisa memaksimalkan layanan
kepada masyarakat.
"Penyebabnya selain keterbatasan anggaran, saya dan
Christiandy juga memiliki kewenangan yang terbatas sebagai Gubernur, karena
semuanya ada kewenangan yang dibatasi," lanjutnya.
Cornelis mengatakan, dalam membuat sebuah kebijakan ada yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, sehingga tidak
semua menjadi kewenangan Gubernur dalam membangun daerah.
"Namun, meski demikian, selama saya dan Christiandy memimpin
Kalbar, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan kami cukup tinggi,
sebanyak 84 persen. Kalbar selama ini juga selalu dalam kondisi yang aman, tidak
terjadi perpecahan antar masyarakat dan ini yang paling penting," ungkap
Cornelis.
Untuk itu, dirinya menilai pasangan calon Gubernur Kalbar periode
2018-2023 yang mampu melanjutkan kepemimpinannya adalah pasangan calon nomor
urut dua Karolin-Gidot.
Karena, selama menjadi anggota DPR, Karolin memiliki link yang
kuat di tingkat pusat, bahkan bisa terkoneksi langsung dengan presiden Jokowi.
No comments