Survei LROP: Karolin-Gidot Sangat Populer
Lembaga Riset dan Opini Publik (LROP) mengatakan, sebanyak 91 persen warga Kalimantan Barat sudah menentukan pilihannya dalam pemilukada gubernur yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018. Dari jumlah itu, sebesar 86,04 persen sudah tidak akan mengubah pilihannya.
"Hanya sebesar 10,43 persen yang masih bisa berubah pilihannya," kata Peneliti LROP, Maulinawati ketika menyampaikan hasil surveinya di Pontianak, Selasa (19/6/18).
Apa faktor yang membuat warga mengubah pilihannya? Menurut Maulinawati, sebesar 76 persen masih melihat program kerja atau visi misi kandidat.
"Debat kandidat akan sangat memengaruhi kelompok ini dalam menentukan pilihannya," kata Maulinawati.
Bukan itu saja, menurut hasil riset LROP, ada 21,05 persen, warga yang bisa mengubah pilihannya karena kasus hukum, dan 2,26 persen lagi karena politik uang.
Bagaimana dengan popularitas pasangan calon? Maulinawati menyebutkan bahwa pasangan Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot sangat populer dari dua pasangan calon lainnya. Karolin-Gidot sangat populer dengan 96,21 persen, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 94,64 persen, dan pasangan Milton-Boyman sebesar 60,64 persen.
Sedangkan terkait akseptabilitas, posisi teratas diduduki pasangan calon Karolin-Gidot sebesar 92,87 persen, diikuti pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 84,53 persen dan pasangan Milton-Boyman sebesar 65,84 persen.
"Pasangan menduduki tingkat elektabilitas tertinggi yaitu sebesar 43,64 persen," katanya
Sementara, Maulinawati menambahkan, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 39,21 persen, sedangkan pasangan Milton-Boyman 8,29 persen dan tidak menjawab/belum ada pilihan sebesar 8,86 persen.
Terkait 8,86 responden yang belum menentukan pilihan, menurut Maulinawati, suara ini akan menjadi pertarungan ketat antara Karolin-Gidot dan Sutarmidji-Ria Norsan. Kedua pasangan calon ini akan berebut meraih simpati dari kelompok yang belum menentukan pilihan tersebut.
"Bila Midji-Norsan bisa meraup seluruh yang 8,86 persen itu, mereka berpeluang menang. Tetapi, jika Karolin-Gidot bisa meraih setengah saja atau empat persen, pasangan inilah yang berpeluang menang," kata Maulinawati. (tim)
"Hanya sebesar 10,43 persen yang masih bisa berubah pilihannya," kata Peneliti LROP, Maulinawati ketika menyampaikan hasil surveinya di Pontianak, Selasa (19/6/18).
Apa faktor yang membuat warga mengubah pilihannya? Menurut Maulinawati, sebesar 76 persen masih melihat program kerja atau visi misi kandidat.
"Debat kandidat akan sangat memengaruhi kelompok ini dalam menentukan pilihannya," kata Maulinawati.
Bukan itu saja, menurut hasil riset LROP, ada 21,05 persen, warga yang bisa mengubah pilihannya karena kasus hukum, dan 2,26 persen lagi karena politik uang.
Bagaimana dengan popularitas pasangan calon? Maulinawati menyebutkan bahwa pasangan Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot sangat populer dari dua pasangan calon lainnya. Karolin-Gidot sangat populer dengan 96,21 persen, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 94,64 persen, dan pasangan Milton-Boyman sebesar 60,64 persen.
Sedangkan terkait akseptabilitas, posisi teratas diduduki pasangan calon Karolin-Gidot sebesar 92,87 persen, diikuti pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 84,53 persen dan pasangan Milton-Boyman sebesar 65,84 persen.
"Pasangan menduduki tingkat elektabilitas tertinggi yaitu sebesar 43,64 persen," katanya
Sementara, Maulinawati menambahkan, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan sebesar 39,21 persen, sedangkan pasangan Milton-Boyman 8,29 persen dan tidak menjawab/belum ada pilihan sebesar 8,86 persen.
Terkait 8,86 responden yang belum menentukan pilihan, menurut Maulinawati, suara ini akan menjadi pertarungan ketat antara Karolin-Gidot dan Sutarmidji-Ria Norsan. Kedua pasangan calon ini akan berebut meraih simpati dari kelompok yang belum menentukan pilihan tersebut.
"Bila Midji-Norsan bisa meraup seluruh yang 8,86 persen itu, mereka berpeluang menang. Tetapi, jika Karolin-Gidot bisa meraih setengah saja atau empat persen, pasangan inilah yang berpeluang menang," kata Maulinawati. (tim)
No comments