Karolin, Dokter Muda yang Tak Hanya Mengobati Tapi Mengedukasi Pasien
Terjun di kancah politik tidak membuat dokter berusia 36 tahun ini
lantas melupakan tanggungjawab social sesuai sumpah profesinya.
Karolin Margret Natasa, calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut
dua, tetap menjadikan kemampuannya di bidang medis sebagai kesempatan
tersendiri untuk semakin melayani masyarakat secara nyata.
Suatu hari di sebuah desa di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat,
Karolin menggelar bhakti social berupa pengobatan gratis untuk ratusan penduduk
desa. Kala itu dia masih duduk di DPR RI, dan kerap mengunjungi warga pedalaman
sambil mengobati mereka.
Seorang ibu mendapat giliran diobati. Meski lelah, tetap dengan
senyum khasnya, Karol menyapa dengan menanyakan apa keluhan ibu itu.
“Saya hanya minta disuntik,” ujar sang ibu.
Maklum, di kalangan sebagian masyarakat di pedalaman, beraobat
sama dengan disuntik. Mereka masih sulit menerima perubahan paradigm bahwa
berobat tak perlu selalu disuntik.
Sebab bagi mereka, jika hanya minum obat yang diresepkan, akan
lama sembuhnya. Karol yang meraih gelar dokter dari Universitas Katolik Atma
Jaya Jakarta, tetap bersabar melayani pasien dengan berbagai karakter.
Dia menjelaskan, tidak semua sakit harus diobati dengan cara
disuntik. Ada jenis penyakit yang cukup diberi obat yang harus diminum,
sakitnya bisa sembuh.
Tak hanya semata mengobati pasien, dia juga memberi edikasi
tentang paradigm baru dalam dunia medis. Untuk kalangan masyarakat kampong yang
dominan menganggap hanya dengan disuntik, penyakit bisa sembuh. (*)
No comments