Ritual Tolak Bala di Ngabang, Sejukkan Suasana

Kegiatan ritual adat tolak bala atau pamabangk dilakukan untuk menolak bala bencana dan hal-hal jelek yang sebelumnya terjadi, agar tidak terulang kembali. Itulah kegiatan ritual adat yang dilaksanakan pada Sabtu, 30 Juni 2018 pukul 11.00 WIB di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.  

Pose bersama usai tolak bala. File: Humas Polda Kalbar
Ritual dipimpin pengurus adat atau Pamang Pangaraga  bernama Muntok dengan pemotongan babi dan ayam kampung. 

Ritual adat diikuti masyarakat adat setempat. Pengamanan kegiatan ini dilaksanakan oleh Personil Polsek Ngabang, Polres Landak dan BKO Polda Kalbar. 

Pada pukul 13.00 WIB  datang rombongan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono, Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi serta Bupati Landak Karolin Margret Natasa di lokasi ritual. 

Ketua DPRD Kabupaten Landak Heri Saman menjelaskan, adat tapungk tawar atau tolak bala ini adalah inisiatif dari pengurus adat untuk menyejukkan situasi di wilayah kabupaten itu terkait situasi pasca Pilkada 2018. 

"Mengajak kembali ke situasi yang normal dan damai, jangan mudah terpropokasi atas apa yang ada di media sosial mari rapatkan barisan perkokoh apa yang telah kita jalin selama ini," kata Heri, yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak.
  
Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengharap warga jangan terpancing atau percaya dengan perhitungan cepat yang menjadi pemicu kejadian tersebut. 

"Jangan gara-gara kiriman yang diposting lalu terpancing dengan emosi. Menjaga situasi pada saat ini supaya tetap aman dan kondusif, dan mengikuti semua aturan yang ada kita sama-sama berusaha dan bantu berdoa serta menerima dengan ikhlas atas apa yang diperbuat dengan saya," kata Karolin.  

Kapolda Didi Haryono menjelaskan, dengan dilaksanakannya apel Kebhinekaan tersebut kita dapat menyimpulkan, di Kabupaten Landak hubungan antar etnis dan agama sangatlah erat dan mendapat apresiasi di seluruh Indonesia.

"Jagalah situasi dan keamanan di wilayah Kabupaten Landak supaya menjadi minat para investor untuk menanamkan modalnya karena hamparan di wilayah ini masih luas. Agar mematuhi aturan atau norma-norma yang ada dengan saling menghargai, bertoleransi, saling membangun, menghormati dan saling bantu membantu dalam bermasyarakat," kata Didi.

Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi mengajak warga bersama-sama menjaga kearifan lokal di wilayah ini. Dia juga mengingatkan agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar bohong yang beredar di media sosial, karena bisa merusak kerukunan antar suku dan umat beragama.

"Kami bersama-sama datang kesini untuk menjaga situasi dan keamanan di wilayah Kabupaten Landak," kata Supriyadi. (*/ril)

No comments