Agar Kebhinekaan Tak Sekadar Semboyan, Ini Penegasan Heriadi
Bhineka Tunggal Ika tidak hanya semboyan melainkan dihayati, disimpan pada sanubari setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Bupati Landak Herculanus Heriadi, pada Apel Kebhinekaan Tahun 2018, di Mapolres Landak, Kalimantan Barat, Rabu (16/5/18).
Apel tersebut dihadiri Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Didi Haryono, Forkopinda Kabupaten Landak, Dandim Mempawah, serta tamu undangan lainnya. Usai apel, Pelaksana Tugas Bupati Landak menghadiri peresmian Rumah Babinkamtibmas Kecamatan Jelimpo oleh Kapolda Kalbar.
Dijelaskan Heriadi, Kebhinekaan Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai dan hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi berbagai suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Kebhinekaan di Indonesia merupakan potenai sekaligus tantangan.
"Potensi karena menjadikan bangsa kita besar memiliki kekayaan melimpah. Sedangkan tantangan atau ancaman karena mudah membuat berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit yang sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman integrasi nasional," terang Politisi PDI Perjuangan Kabupaten Landak itu.
Kata Heriadi, pada prinsipnya semboyan bangsa Indonesia bermakna toleransi dan kesatuan. Toleransi dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik. Kedua, kesatuan merupakan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam ras, suku dan agama.
Sehingga Heriadi mengimbau masyarakat agar sanggup menjaga dan memelihara keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Sanggup menjaga kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan. Sanggup menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban dalam masyarakat di Kabupaten Landak. Senantiasa menjaga toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Heriadi menegaskan agar masyarakat Landak secara bersama-sama menolak paham Radikal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengapresiasi apel kebhinekaan yang dilaksanakan oleh Polres Landak untuk tingkatkan persatuan dan kesatuan mensukseskan Pilkada 2018.
"Penampilan spektakuler dari berbagai etnis dalam apel kebhinekaan ini, menunjukkan miniatur Indonesia dimulai dari Landak," ujar Kapolda.
Apel kebhinekaan yang dilaksanakan oleh Polres Landak ini mengundang seluruh etnis yang ada di Landak. Selain itu, ditampilkan juga tarian dari bermacam etnis mulai dari Dayak, Melayu, Jawa, Batak dan lainnya.
Diakui Kapolda, kegiatan ini membuktikan rasa keinginan yang tinggi oleh seluruh masyarakat untuk mewujudkan Kalbar unggul aman dengan tetap menjaga kebhinekaan.
"Tentu dengan kebhinekaan ini, menjadikan pembangunan bisa berjalan dengan baik. Serta persatuan dan kesatuan kita tetap terjaga," beber Kapolda.
Disampaikannya lagi, adanya teror bom yang terjadi akhir-akhir ini tentu mempengaruhi psikologis kita.
"Tapi perlu saya sampaikan, kamtibmas di Kalbar di dalamnya ada Landak masih tetap kondusif," akunya.
Tentunya kondusifitas yang terjadi di Kalbar semuanya atas kerjasama semua pihak mulai dari tingkat RT hingga Kabupaten dan Provinsi.
"Itu harus tetap kita jaga bersama," harap Jenderal Bintang Dua itu. -
Apel tersebut dihadiri Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Didi Haryono, Forkopinda Kabupaten Landak, Dandim Mempawah, serta tamu undangan lainnya. Usai apel, Pelaksana Tugas Bupati Landak menghadiri peresmian Rumah Babinkamtibmas Kecamatan Jelimpo oleh Kapolda Kalbar.
Dijelaskan Heriadi, Kebhinekaan Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai dan hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi berbagai suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Kebhinekaan di Indonesia merupakan potenai sekaligus tantangan.
"Potensi karena menjadikan bangsa kita besar memiliki kekayaan melimpah. Sedangkan tantangan atau ancaman karena mudah membuat berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit yang sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman integrasi nasional," terang Politisi PDI Perjuangan Kabupaten Landak itu.
Kata Heriadi, pada prinsipnya semboyan bangsa Indonesia bermakna toleransi dan kesatuan. Toleransi dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik. Kedua, kesatuan merupakan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam ras, suku dan agama.
Sehingga Heriadi mengimbau masyarakat agar sanggup menjaga dan memelihara keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Sanggup menjaga kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan. Sanggup menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban dalam masyarakat di Kabupaten Landak. Senantiasa menjaga toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Heriadi menegaskan agar masyarakat Landak secara bersama-sama menolak paham Radikal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengapresiasi apel kebhinekaan yang dilaksanakan oleh Polres Landak untuk tingkatkan persatuan dan kesatuan mensukseskan Pilkada 2018.
"Penampilan spektakuler dari berbagai etnis dalam apel kebhinekaan ini, menunjukkan miniatur Indonesia dimulai dari Landak," ujar Kapolda.
Apel kebhinekaan yang dilaksanakan oleh Polres Landak ini mengundang seluruh etnis yang ada di Landak. Selain itu, ditampilkan juga tarian dari bermacam etnis mulai dari Dayak, Melayu, Jawa, Batak dan lainnya.
Diakui Kapolda, kegiatan ini membuktikan rasa keinginan yang tinggi oleh seluruh masyarakat untuk mewujudkan Kalbar unggul aman dengan tetap menjaga kebhinekaan.
"Tentu dengan kebhinekaan ini, menjadikan pembangunan bisa berjalan dengan baik. Serta persatuan dan kesatuan kita tetap terjaga," beber Kapolda.
Disampaikannya lagi, adanya teror bom yang terjadi akhir-akhir ini tentu mempengaruhi psikologis kita.
"Tapi perlu saya sampaikan, kamtibmas di Kalbar di dalamnya ada Landak masih tetap kondusif," akunya.
Tentunya kondusifitas yang terjadi di Kalbar semuanya atas kerjasama semua pihak mulai dari tingkat RT hingga Kabupaten dan Provinsi.
"Itu harus tetap kita jaga bersama," harap Jenderal Bintang Dua itu. -
No comments