Turbulensi, Heli Bom Air Kena Pagar Rumah di Kayong Utara
Heli Bell yang dioperasikan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, mengalami insiden kecil ketika
mengambil air untuk water bombing di wilayah Kabupaten Kayong Utara. Peristiwa
ini tidak menyebabkan kerusakan besar, dan helikopter itu tetap bisa digunakan.
Foto ilustrasi. Sumber: www.en.netralnews.com |
Keterangan tentang insiden ini baru disampaikan
Kepala BPBD Kalimantan Barat, TTA Nyarong, Minggu (29/7/18) malam. Dalam
keterangan pers-nya, Nyarong memaparkan, heli itu sempat mengalami turbulensi
sehingga tiba-tiba terguncang.
Peristiwa itu, papar Nyarong, terjadi Kamis (26/7/18)
sekitar pukul 12.50 WIB hingga pukul 13.00 WIB di kawasan Tanjung Satai, Pulau
Maya, Kabupaten Kayong Utara.
“Saat Helikopter Bell akan mengambil air untuk
water bombing dan posisi helikopter climbing (naik ke atas), terjadi perubahan
temperatur udara yang mendadak sehingga menyebabkan guncangan,” kata Nyarong.
"Dan pada saat itu bucket mengenai pagar
rumah, dan bukan rumah atau pun lainnya," jelasnya.
Dia menilai hal itu sebagai kejadian biasa dan normal
di dunia penerbangan, sebagaimana penjelasan pilotnya. Setelah insiden, kondisi
Helikopter Bell tersebut dalam keadaan normal dan bisa beroperasi.
BPBD menyiapkan enam helikopter untuk melakukan
patroli dan memadamkan api pada kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu. Kapasitas
helikopter yang tersedia saat ini beragam.
Paling rendah kapasitas waterbombing seberat 500
kilogram. Tiga lainnya berkapasitas angkut 3,5 ton. Dan dua helikopter yang
datang akhir bulan ini memiliki kapasitas 4 ton.
Jumlah seluruhnya enam heli, satu untuk patroli
dan lima untuk waterbombing.
Enam helikopter itu tersebar di seluruh wilayah Kalimantan
Barat, di antaranya satu helikopter di Ketapang (menjangkau Kayong Utara), satu
di Sintang (menjaga wilayah Kapuas Hulu dan Melawi), dan satu di Singkawang dan
Sambas.
Kemudian tiga helikopter disiagakan di Bandara
Supadio Pontianak, disiagakan untuk wilayah Kubu Raya, Mempawah, Landak,
Bengkayang dan Sanggau. (***)
No comments